PERTEMUAN VI

Hallo kembali lagi bersama saya ruly cahyadi, jika dipertemuan sebelumnya kita telah mempelajari sedikit tentang Jaringan Komputer dan Database , nah sekarang kita akan sedikit tentang system informasi.

Siklus Hidup Sistem Informasi

Siklus hidup pengembangan sistem informasi merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam proses pengembangan sistem . Siklus hidup pengembangan sistem informasi menyajikan metodologi atau proses yang diorganisasikan guna membangun suatu sistem informasi . Dengan demikian dalam membangun sistem informasi maka sejumlah tugas yang harus diselesaikan.
Suatu pengembangan sistem akan terlalu besar untuk dikerjakan bila tanpa sistem pengendalian. Pengendalian ini diperlukan terhadap bidang-bidang seperti fungsi, anggaran, jadwal kegiatan dan kualitas. Untuk menjamin agar suatu sistem dapat dibangun berdasarkan fungsi yang dipersyaratkan, dalam batas anggaran yang sudah disediakan dan memenuhi jadwal waktu yang telah ditentukan serta mencapai kualitas yang diinginkan, maka sejumlah titik pengecekan amat diperlukan, dimana titik pengecekan ini menjamin agar pekerjaan dapat dievaluasi dan keputusan dapat diambil pada saat yang tepat, dengan kata lain titik pengecekan merupakan kunci pengendalian di dalam pembangunan atau pengembangan sistem informasi. Keputusan manajemen dilakukan oleh steering committee atau oleh seorang manejer senior di dalam lingkup pemakai sistem.
Siklus hidup sistem informasi dimulai dari fase perencanaan, fase pengembangan (investigasi atau survey, analisa, desain, pembuatan dan implementasi, pemeliharaan) dan dievaluasi secara terus-menuerus untuk menetapkasn apakah sistem informasi tersebut masih layak diaplikasikan, jika tidak, sistem informasi tersebut akan diganti dengan yang baru dan dimulai dari perencanaan kembali.

 

Dan ada beberapa tahapan pengembangan system informasi

  1. Fase / Tahap Perencanaan
    Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sestem informasi apa yang akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakan.
    Tahap perencanaan menjadi penting karena:
    – Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan dan diidentifikasikan secara rinci.
    Misalnya, pada pembangunan SI permasalahan-permasalahan yang melingkupinya didefinisikan, seperti penciptaan alur data dan informasi yang efisien, prosedur transaksi dan penyajian informasi secara komunatif pada layar monitor. Selanjutnya, perlu merumuskan tentang kasus-kasus bisnis yang ingin diselesaikan dan total investasi TI yang akan disediakan. Setelah itu,perlu disusun rencana aksi yang konkret termasuk perencanaan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan, pembangunan dan penyebarannya
    – Pembangunan SI harus diarahkan pada peningkatan keunggulan kompetitif.
    – Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besaran-besaran di dalam organisasi.
    – Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi tenaga kerja di dalam organisasi.
    Beberapa keuntungan dari Perencanaan SI berbasis komputer, adalah:
    – Meningkatkan komunikasi antara manajer, pemakai dan pembuat.
    – Meningkatkan efektifitas penggunaan sumber daya organisasi.
    – Mendukung komunikasi untuk pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun departemen.
    – Mendukung proses evaluasi.
    – Memungkinkan para manajer untuk mengelola pembangunan system jangka panjang.
    Untuk pengembangan sistem yang relatif besar, biasanya dibentuk suatu tim yang terdiri dari manajemen, user, dan staf ahli teknologi informasi. Tim tersebut ada yang berfungsi sebagai tim pengarah (steering committee) yang berfungsi untuk menyetujui atau menolak suatu proyek pengembangan system informasi.
    Perencanaan sistem dimulai setelah adanya usulan baik dari intern maupun ekstern , kemudian dilanjutkan dengan keputusan manajemen.
  2. Tahap Pengembangan Sistem Informasi
    Tahap pengembangan sistem informasi disebut juga Siklus Hudup Pengembangan Sistem Informasi yang tahapannya terdiri dari enam
    langkah. Tahapan-tahapan pekerjaan dalam melaksanakan tidak harus kaku namun dapat disesuaikan kebutuhan .
    Tahapan utama pengembangan sistem informasi adalah sebagai berikut:
    – Survei, bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan.
    – Analisis, bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
    – Desain, bertujuan mendesain system baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.
    – Pembuatan, membuat sistem yang baru (hardware dan software).
    – Implementasi, bertujuan untuk mengimplementasikan sistem yang baru.
    – Pemeliharaan, bertujuan agar sistem yag dapat berjalan secara optimal.
    Penerapan tahapan pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan cara yaitu secara berurut (waterfall), iterasi dan spiral.
    – Waterfall, Suatu tahapan yang harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum meneruskan ke tahapan berikutnya. Dengan tujuan menghindari terjadinya pegulangan tahapan tersebut. Proses ini lebih cocok untuk diterapkan dalam pengembangan “mass product”.
    – Iterasi/ Spiral, Suatu tahapan yang dilaksanakan dengan memakai tehnik iteration/ pengulangan dimana suatu proses dilaksanakan secara berulang-ulang sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. Umumnya proses ini diaplikasikan untuk pembuatan “Tailor Made Product”.
  3. Tahap Evaluasi
    Evaluasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengembangan sistem sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik dari segi waktu, biaya maupun secara teknis. Eavluasi yang dimaksudkan disini adalah evaluasi yang dilakukan oleh user / manajemen, sedangkan evaluasi yang dilakukan tim koordinasi / analis bersifat lebih teknis dan sering disebut dengan walkthrough. Evaluasi (inspeksi) yang dilakukan pada oleh user / manajemen dimulai saat pengembangan sistem, saat penyerahan dan saat pengoperasian. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
    – Saat Pengembangan, Pada saat pengembangan sistem informasi perlu dievaluasi apakah sesuai dengan rencana, jadwal dan sebagainya. Dengan demikian setiap penyimpangan dapat diatasi sedini mungkin.
    – Saat Penyerahan, sistem yang telah selesai dikembangkan, perlu dites ( testing penerimaan ) apakah dapat berfungsi sebagai
    mana yang diharapkan seperti efisiensi sistem baru, waktu, respon, kelengkapan informasi yang disajikan dan sebagainya. Setelah semua di evaluasi, dan system tersebut dinyatakan dapat diterima sebegai bukti telah selesainya pengembangan sistem tersebut.

Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Masalah keamanan akan timbul akibat adanya tindakan kejahatan yang dipicu oleh terbukanya suatu celah yang bisa disusupi. Klasifikasi kejahatan komputer antara lain bisa dikelompokan sebagai berikut

  • Keamanan yang bersifat fisik (physical security)
  • Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel)
  • Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (communi-cations)
  • Keamanan dalam operasi

Aspek keamanan komputer adalah bentuk pertimbangan yang menyatakan sebuah komputer bisa dinyatakan aman. aspek keamanan komputer meliputi hal-hal seperti berikut ini :

Privacy & Convidentialy

Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy : data-data yang sifatnya privat ?Seperti : e-mail , data-data pasien rumah sakit Convidentialy : data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu. data-data yang sifatnya pribadi (rekam medis, nomor kartu kredit, daftar pelanggan (ISP))

Integrity

Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi. Cara menanggulaninya yaitu penggunaan enskripsi dan digital signature

Contoh kasus : Virus, man in the middle attack,

Authentication

Menekankan keaslian dari sebuah dokumen informasi atau sumber dokumen dan informasi.Pembuktian untuk menanggulangi nya yaitu dengan metode watermarking, digital certificates. dan digital signeture sehingga memiliki pembatasan akses kontrolterhadap user yang dapat mengakses data tersebut.

Contoh kasus :  Typo site

WWWKLIKBCA.COM

KILKBCA.COM

?CLIKBCA.COM

Availability

ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan.

Kasus : denial of service attack (DoS), mailbomb

 

Access Control cara pengaturan akses  kepada informasi.

Menggunakan CAPTCHA , menggunakan kombunasi username dan password

Kasus : SQL Injection

 

non-repudiation menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi.

Menggunakan digital signature dan certifiates dan kriptografi

Contoh kasus : pembajakan, transaksi ilegal

Mungkin hanya sekian beberapa materi yang bisa saya berikan , mohon maaf bila ada salah, Terimakasih telah membaca!